Kabar masa depan dari Roberto Mancini telah langsung menjadi sebuah pembicaraan setelah timnas dari italia telah gagal menuju ke babak putaran final di ajang piala dunia tahun 2022. Timnas italia telah ditaklukkan dari makedonia utara dengan nilai yang sangat tipis tidak lain adalah 0-1 pada pertandingan yang diadakan pada hari jumat.

Kabarnya Aleksandar Trajkovski telah memberikan 1 gol penentu dalam kemenangan yang telah diraih oleh makedonia utara pada injury time, dan juga sekaligus membuat timnas italia kehilangan mimpinya untuk bertanding di Qatar.

Roberto Mancini Telah mengatakan bahwa saat ini bukanlah waktu yang pas untuk membahas tentang masa depan.

“Mari kita lihat. aku berpikir bahwa semua pihak akan sangat kecewa sekali saat ini bahwa untuk dapat berbicara tentang masa depanku saat ini,” Tandas Roberto Mancini seperti yang dikutip dari football italia.

Saat ini timnas italia harus berani menjalani babak play-off karena mereka hanya menyelesaikan pada babak finis di posisi yang ke dua pada ajang klasemen di grup c saat ini. sebuah kualifikasi di ajang piala dunia tahun 2022 di zona eropa. Pada fase yang pertama, Sang gli azzurri harus melawan makedonia utara saat itu.

Memiliki sebuah status sang juara euro tahun 2020, tim italia saat ini sebenarnya telah dijagokan untuk meraih kemenangan. Hanya saja saat itu gol dari pemain aleksandar trajkovski pada waktu 90 lebih 2 menit, italia telah kehilangan sebuah harapan.

“Kami memang mendominasi pada fase grup saat itu, tapi yang kami butuhkan saat ini hanya memiliki satu dari momen  yang kami jalanin agar dapat mendapatkan hasil yang bagus. Tetapi hal itu tidak terwujudkan sama sekali, Tandas Mancini.

“Untuk malam ini , kami semua memiliki perasaan yang tidak dapat kami ungkapkan ketika kami telah mendapatkan sebuah kebobolan pada menit yang ke 92,” Tandas Roberto Mancini.

“Sebuah kemenangan ketika euro sangat layak untuk kami dapatkan sesungguhnya. Kami semua telah bermain dengan sangat hebat, Tandasnya lagi.

“Kemudian dari beberapa sebuah keberuntungan yang telah kami miliki di sebuah turnamen telah berubah, alhasil menjadi sebuah kesialan,”Tandas roberto untuk yang terakhir kalinya.