Pemerintah dari China mengeluarkan keputusan untuk kembali mengunci Ibu Kota Urumqi, Provinsi dari Daerah Otonomi Xinjiang, pada hari Kamis kemarin sesudah di temukan satu kasus orang yang positif Covid-19 dan juga empat kasus positif dengan tanpa gejala.
Kota yang mempunyai jumlah penduduk dari 3,5 juta jiwa itu akan di tutup satu persatu pada jalur kereta bawah tanah dari Kamis malam waktu setempat, dan juga membatasi penerbangan, baik dai via kedatangan atau juga keberangkatan di bandara.
Komisi dari kesehatan di Zhejiang pada Kamis juga telah menyatakan pengusaha tersebut dikonfirmasi positif Covid-19 tanpa ada gejala.
Pada Kamis sore pada waktu setempat, komisi dari kemarin telah memberikan pemberitahuan jika ada kasus baru virus corona dari penularan lokal, yaitu seorang wanita yang masih berusia 24 tahun yang sedang bekerja pada bidang ritel. Dia mengalami sakit pada tenggorokan pada Jumat lalu dan sudah dikirim ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans.
Lalu pada hari Selasa, wanita tersebut mengalami demam dan sakit kepala. Ia dinyatakan sebagai positif Covid-19 pada Rabu lalu.
Menurut komisi dari kesehatan Urumqi, dari tiga orang yang berkontakan dekat akan dipastikan juga akan terikut kasus positif tanpa ada mengalami gejala dan juga akan segera ditangani oleh tim medis.
Menurut dari unggahan yang ada di media sosial, akan secepatnya di diberlakukan lockdown di Urumqi yang telah mengejutkan banyak orang dan juga akan mengakibatkan warga setempat menjadi akan berebut kembali makanan pokok. Nasib dari para wistawan juga dilaporkan akan terdampar sebab penerbangan akan dibatalkan dan orang-orang yang sudah pernah mengunjungi Urumqi akan ditolak masuk ke wilayah lain di Xinjiang.